Postingan Populer

Pages

Pesona Ombak Pantai Suluban

Batau Karang yang Bergoyang di Pantai Suluban

Batau Karang yang Bergoyang di Pantai Suluban

detikTravel Community - Seakan tak pernah habis tempat menarik di Pulau Dewata. Bukan hanya Sanur, Kuta, dan Legian, masih ada Pantai Suluban. Goyangan ombaknya yang menantang banyak mendatangkan turis untuk berselancar dan menikmati keelokan Suluban.
Sekitar 3 kilometer dari Pura Uluwatu, terdapat pantai yang sangat cantik dan menggoda. Ya, Pantai Suluban, salah satu pantai yag berada di Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali. Sepanjang perjalanan banyak sekali menemukan keindahan Bali yang berbeda. Dengan karakter bukit yang bertebing, semakin mempercantik alam Dewata. Tebing-tebing tersebut tak hanya menghadirkan keindahan tapi juga tantangan selama perjalanan. Jalan yang menanjak dan berkelok menghadirkan panorama yang mengagumkan untuk pelancong.
Selain keindahan alamnya yang elok, Pantai Suluban memiliki daya tarik tersendiri di mata wisatawan. Ombaknya yang sangat menantang banyak menarik turis asing untuk berselancar. Walaupun, tak seramai Kuta, Suluban tetap terlihat menarik untuk dikunjungi.
Namun sayang, bila ingin melihat peselancar-peselancar asing beraksi di Pantai Suluban, Anda harus pintar-pintar melihat waktu dan suasana. Cobalah Anda datang saat cuaca cerah, pasti banyak peselancar yang beraksi. Dan, Pulau Jawa, khususnya Banyuwangi serta sunset yang cantik juga bisa terlihat dengan jelas dari sini, lho.
Pantai yang mulai dibuka sekitar 1976, awalnya hanya bisa dijangkau dengan melewati jalan setapak dari jalan raya menuju ke pantai. Baru kemudian, pada 2001, sarana parkir pengunjung dan transportasi dikelola dengan baik. Sehingga, semakin banyak wisatawan yang singgah di Pantai Suluban. Dan, tidak ada lagi kekecewaan dari para pengunjung. Seperti yang diinformasikan oleh Wayan Sirata, salah satu warga Desa Pecatu yang juga mengelola layanan transportasi di kawasan Pantai Suluban.
"Itu dulu karena kita tidak ada tanah untuk parkir. Sekarang kita bisa sewa tanah kepada pemilik tanah, kemudian bisa mengelola parkir," jelas Wayan Sirata menjelaskan, sambil menunjuk ke arah selatan jalan setapak yang dulu menjadi jalan menuju ke pantai.
Seperti pantai lain di Bali, untuk pengunjung yang  pengendara roda dua cukup menmembawa kendaraan bisa membawa kendaraan dan parkir di tempat yang aman. Untuk biaya retribusi pun tidak terlalu mahal, untuk roda dua cukuo mengeluarkan uang Rp 3000 dan roda empat Rp 5000.
“Tidak terlalu mahal, untuk bisa sepuasnya menikmati pantai ini," tambah Wayan.
Pantai berjarak sekitar 200 meter dari tempat parkir ini, jalannya menurun dan lumayan miring. Namun, dengan adanya anak tangga yang disediakan oleh pengelola dapat mempermudah pengunjung untuk melewatinya. Usai menuruni anak tangga kia-kira sepanjang 50 meter ini, pengunjung masih harus turun lagi dengan tangga yang lebih sempit dan kecil. Begitu Anda selesai melewati tangga-tangga ini maka sampailah ke Pantai Suluban.
Perlu Anda tahu, Pantai Sulubun tidak landai seperti Sanur atau Kuta tapi karang dan bebatuan penuh mengelilingi pantai ini. Dan, saat turun kita akan menemui gua-gua kurang yang terbentuk dari kuatnya deburan ombak.
Selain itu, karang setinggi 10 meter yang ada di bagian lain Suluban juga menjadi daya pikat. Wisatawan yang datang bisa naik ke atas karang ini. Untuk menaiki karang ini wisatawan bisa menggunakan tangga yang tersedia. Akan tetapi, saat menaiki tangga, pengunjung harus bergantian dan hai-hati.
Dari atas karang Anda bisa menikmati ombak biru yang terbentang luas dan melihat panorama Pulau Jawa, khususnya Banyuwangi dengan jelas dari atas sini. Di atas sini juga ada gubuk permanen yang bisa digunakan untuk beristirahat oleh para pengunjung.



Artikel Terkait

Oldest Page