Postingan Populer

Pages

Arungi Jeram Sei Wampu dengan Dayung

 
Sei Wampu (Foto: Risna/okezone)
Sei Wampu (Foto: Risna/okezone)
SIAPA yang tak ingin mengarungi sungai sambil menikmati keindahan alam berupa tebing, hutan, dan air terjun nan indah. Belum lagi, pengarungan ini menggunakan perahu karet yang siap melintasi arus-arus deras sungai atau yang biasa disebut rafting (arung jeram).

Belum lama ini, okezone bersama seratus orang lainnya melakukan pengarungan di Sei Wampu, letaknya di Desa Maryke, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Dengan dipandu masing-masing seorang skipper, 13 perahu karet diturunkan secara bersamaan untuk mengarungi sungai di sepanjang 13 kilometer.

Masing-masing perahu berisi tujuh orang termasuk satu orang skipper yang merupakan kapten perahu. Para peserta dilengkapi dengan alat pengaman, seperti rompi pelampung, topi pelindung kepala, dan masing-masing memegang dayung perahu.

Hwooooooo...teriak para peserta rafting saat melintasi arus pertama di sungai tersebut. Dengan deras arus mencapai pada level tiga, ditambah lagi bebatuan yang tak tertata rapi, para peserta rafting terlihat pontang-panting mempertahankan perahu karet agar tidak terbalik.

"Dayung, dayung.......dayung, dayung kuat," teriak seorang seorang skipper berbadan gelap bernama Dedi, yang duduk di bagian belakang perahu, memerintahkan keenam awak perahu agar bekerjasama melawan arus yang cipratan airnya sampai menyapu muka.

Begitu melawati arus deras dengan air berwarna hijau nan dingin, tawa riang pun pecah menggambarkan kebanggan bahwa kami mampu menaklukkan arus deras. Meski demikian, banyak kawasan sungai yang airnya terbilang tenang.

Sekira 300 meter dari titik awal, dua tebing setinggi 20 meter berhadapan mengapit sungai. Warga sekitar menyebutnya Tebing Cangklongan karena letaknya di Dusun Cangklongan. Udara sejuk dan segar belum lagi pesona alam nan eksotis, membuat siappaun tak ingin beranjak.

Belum hilang rasa takjub terhadap tebing berwana hitam kehijauan itu, sebuah pemandangan lainnya tersaji. Tumpukan bebatuan putih yang di sela-selanya mengalir air belerang dari anak sungai yang berhulu di hutan tepat di pinggiran Sei Wampu. Bau belerang itu terasa sangat khas.

Konon katanya, Sei Wampu yang berhulu di Laubiang Kabupaten Karo ini merupakan ekosistem ikan jurung, ikan yang paling dicari oleh warga Tionghoa. Ini terbukti dengan banyaknya pancing warga yang terpasang di pinggiran sungai.

Tidak hanya bebatuan, arus yang memacu adrenalin, anak sungai, dan tebing saja yang tersaji di sepanjang sungai ini. Sebuah air terjun bertingkat indah juga menjadi pemandangan yang tak kalah eksotis. Inilah sajian alam terindah di kawasan ini, Air terjun Maryke. Airnya mengalir bak menuruni tangga, dari satu batu ke batu lainnya.

Untuk dapat menikmati pesona alam wisata ini, Anda dapat menggunakan mobil pribadi atau sepeda motor menuju Desa Maryke, Kecamatan Kutambaru Kabupaten Langkat, sekira 75 kilometer dari Medan dan 55 kilometer dari Binjai. Namun lebih baik bila ikut dengan travel perjalanan karena tim rafting akan melayani pengarungan jika pesertanya lebih dari enam orang.

Di sepanjang perjalan menuju lokasi, Taman Nasional Gungung Lauser juga menjadi pemandangan indah meski hanya bisa disaksikan dari kejauhan. Jajaran rumah warga yang berdindingkan tepas dan beratapkan rumbia juga masih ada di lokasi ini.



Artikel Terkait